Hari Pramuka

Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus dan disahkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 448 Tahun 1961.

Pramuka merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan keluarga.

Selain itu, pramuka menjadi sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat serta Bangsa Indonesia. Hari pramuka tercetus dalam Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) yang mana memiliki sejarah dalam perjalanan bangsa.

Lahirnya pramuka juga menjadi awal berdirinya pergerakan nasional.

  • Sejarah Pramuka

Sebelumnya, Pramuka telah berkembang di Inggris

Pramuka hadir melalui pembinaan remaja yang dilakukan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.

Pada saat itu Powell menulis sebuah buku berjudul ‘Aids to Scouting’.

Buku tersebut kemudian menjadi buku panduan bagi tentara muda Inggris untuk melakukan tugas.

Bahkan pimpinan Boys Brigade meminta Powell untuk melatih anggotanya.

Hingga pada 1908 Powell menulis buku berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan.

Buku yang ditulis Powell berjudul ‘Scouting for Boy’ kemudian menyebar hingga Indonesia.

Tahun 1950-1960 mulai muncul organisasi kepanduan yang kemudian tumbuh semakin banyak.

Di antaranya merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik.

Awalnya, pelopor gerakan kepanduan di Indonesia diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian diubah menjadi Nederlands Indische Padvinders.

Tahun 1916, Mangkunegara VII membuat sebuah organisasi kepanduan di tanah air, tanpa campur tangan Belanda.

Organisasi tersebut diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO).

Lahirnya organisasi tersebut menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia.

Hingga pada September 1945, sejumlah tokoh melakukan pertemuan di Yogyakarta,

Setelah proklamasi kemerdekaan kemudian dibentuk Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.

Gerakan Kepanduan di Indonesia diperkuat dengan Keppres No 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada 20 Mei 1961.

Sejarah Hari Pramuka.
Sejarah Hari Pramuka
  • Lambang Pramuka

Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961.

Hingga akhirnya pada 14 Agustus 1961 disahkan menjadi Gerakan Pramuka.

Presiden Soekarno pada saat itu juga menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.

Lambang Gerakan Pramuka untuk Hari Pramuka.
Lambang Gerakan Pramuka untuk Hari Pramuka
  • Tri Satya dan Dasa Dharma

Tri Satya adalah sumpah yang diucapkan oleh seorang Pramuka dari golongan penggalang, penegak, pandega maupun anggota dewasa.

Berikut isi Tri Satya dalam Pramuka:

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.

3. Menepati Dasa Dharma.

Dasa Dharma:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

3. Patriot yang sopan dan kesatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin, trampil dan gembira

7. Hemat, cermat dan bersahaja

8. Disiplin, berani dan setia

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan

  • Golongan Pramuka

Terdapat beberapa macam golongan dan tingkatan dalam gerakan Pramuka.

1. Siaga

Siaga merupakan anggota Pramuka yang berumur antara tujuh hingga 10 tahun.

Untuk SKU terdiri atas siaga mula, siaga bantu dan siaga tata.

2. Penggalang

Penggalang merupakan anggota Pramuka yang berusia 11-15 tahun.

Penggalang dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan yaitu penggalang ramu, penggalang rakit dan penggalang terap.

3. Pandega

Pandega merupakan anggota Pramuka yang berusia 21-25 tahun atau tingkat universitas.